x

Like Our Facebook

Daftar isi

Jumat, 24 Februari 2012

Gerund

Secara sederhana gerund merupakan kata kerja berakhiran –ing yang berfungsi sebagai kata benda. Karena sebagai kata benda maka fungsinya disamakan seperti noun.`pada umumnya yaitu sebagai subject, object, adverb, head, modifier, dan Prohibition.

Fungsi Gerund :

1. Subject (pelaku)
Ex : reading english is easier than speaking it.
       Coming late is bad attitude
2. Object Complement ( pelengkap )
Ex; my favorite sport is playing badminton
      this hope is meeting his mother
3. After Certain Verb ( setelah kata kerja tertentu)
            Admit              antisipate         avoid   considen
            Deny               begun              prefer   regret
            Dislike             finish               help     miss
            Start                 live                  forgot   try
    Ex: I avoid answering her phone
          I will never forget seeing you for the first time
4. After The Verb “go”
            Ex ; go bowling
                    Go swimming
5. Head( inti frase )
            Ex : problem solving
                   book hunting
6. Modifier (pengubah atau penjelas kata sifat )
            Ex : parking area, swimming pool, fitting room
7. Short Prohibition
            Ex : no smoking, no eating.


Diketik Oleh : Zainul Fanani

Preposition (in, on, & at )

A. In : year                           ex : in 2012-02-23
          Country                     ex : in Indonesia
          City                           ex : in Jombang
          Season                      ex : in winter
         A whole area of place ex : in the classroom ( harus menggunakan “the” setelah in)

B. On : day                          ex : on Monday
            month                      ex : on february
            street                       ex : on Irian jaya street
            natural place            ex : on the mountain

C. At  : time                         ex : at 08.00
            direction                  ex : at the center
            public place             ex : at market
                         
at home : menggambarkan situasi dalam rumah
in the house : menggambarkan bentuk bangunan rumah
street : digunakan untuk nama jalan ex: on Irian jaya street
road : menggambarkan kondisinya ( jalan )
way     : jalan yang tak terlihat ex : on the way

Diketik oleh : Zainul Fanani

Urutan Daftar Pustaka dan Catatan Kaki

A. Urutan Daftar Pustaka

  1. Nama pengarang ditulis lengkap dan dibalik
  2. Tahun terbit
  3. Judul buku dimiringkan atau dicetak tebal
  4. Kota terbit
  5. Penerbit

Contoh :
Nama         : Prof. Goris Keraf
Tahun terbit         : 1990
Judul buku : menyimak
Kota terbit : Jombang
Penerbit         : AV

Jadi, bentuk dari datar pustaka dapat ditulis sebagai berikut :
Keraf. Goris. 1990. Menyimak. Jombang: AV
Keraf. Goris. 1990. Menyimak. Jombang: AV


B. Urutan Catatan Kaki

  1. Nama pengarang dtulis lengkap.
  2. Judul buku
  3. (Kota terbit: Penerbit, Tahun)
  4. Halaman

Contoh :
Nama         : Prof. Goris Keraf
Tahun terbit         : 1990
Judul buku : menyimak
Kota terbit : Jombang
Penerbit           : AV

jadi, bentuk dari datar pustaka dapat ditulis sebagai berikut :

Gorys Keraf, Menyimak, (Malang: AV, 1990), Hlm.64



NB : Dari keduanya jangan menggunakan title nama

Diketik oleh : Zainul Fanani

Senin, 20 Februari 2012

Adjective berakhiran -ing dan -ed

      1. Adjective berakhiran –ing
Confusing            : memusingkan
Frightening         : menakutkan
Disappoint          : mengecewakan
3 kata tersebut active

2. Adjective berakhiran –ed
Confused            : pusing
Frightened          : takut
Interested          : tertarik
3 kata tersebut passive
5.       Adjective clouse / relative pronoun
a.       Who diikuti Verb / auxciliary
Ex : the man who is sitting ther
                                          Aux
b.      Whom diikuti subject / pelaku
Ex : the man whom my mother called
                                    S
c.       Which (untuk benda)
Ex : the sheep which eat grass & The sheep which I bought
                                  V1                                       S
d.      Whose diikuti Noun / benda
The girl whose bag is blue
     Noun




Diketik Oleh : Mohammad Afifudin

General Pattern

1.  Sesudah modal+V1
Present  Will Shall Can May Must  
Past  Would  Should Could Might Had to
Arti akan seharusnya  dapat / mampu  boleh / mungkin harus

Modal di atas harus di ikuti V. ex : Must take
                                                              V1
Jika Past maka yang diganti hanya modalnya saja yang diganti bukan Verb
ex : Could sleep
       Past    V1


     2.       Modal tidak boleh diikuti dengan modal
     ex : Will can  : akan dapat,  seharusnya  "Will able to" : akan dapat
     3.       Modal tidak boleh diikuti “to”. ex: must to do
     


      Diketik Oleh : Mohammad Afifudin

Kamis, 09 Februari 2012

Novel

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti "sebuah kisah, sepotong berita"

Ciri - ciri novel

Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita juga lebih banyak.

Makna Ungkapan dan Frasa

Makna kata denotatif adalah makna yang tersurat dalam kamus atau makna lugas atau arti sebenarnya          
Contoh: Bunga mawar itu dipetik Sinta dan disuntingkan di rambutnya.
Makna konotatif adalah makna kiasan atau makna bukan sebenarnya.
Contoh: "Hatiku berbunga-bunga setelah mendengar anakkujuara pertama. Berbunga-bunga mengandung    
makna bukan sebenarnya, yakni bergembira".

A. Ungkapan
Ungkapan adalah gabungan dua kata atau lebih yang maknanya tidak dapat diturunkan dari makna kata-kata yang membentuknya, seperti buah mulut, mata hati, jantung hati, dan sebagainya. Contoh ungkapan dan artinya:
a. Akibat peristiwa kemarin, ia menjadi buah bibir di desanya.
Buah bibir = bahan pembicaraan
b. Walaupun banyak rintangan yang menghadang,Arman tetap berhati baja menyelesaikan             permasalahannya sendiri.
Berhati baja = berpendirian teguh
c. Dimas adalah buah hati Pak Agus yang selalu dimanja.
Buah hati = anak kesayangan.

B. Sinonim dan Antonim
Sinonim adalah persamaan arti kata, sedangkan antonim adalah lawan arti kata. Perhatikan contoh berikut!
1. Nasib malang = nasib buruk >< nasib baik
2. Tewas = meninggal >< hidup

C. Frasa Atribut dan Frasa Atribut Berimbuhan Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak berpola S-P atau yang hanya menduduki satu fungsi dalam kalimat karena merupakan perluasan dari satu inti.
Frasa selalu menduduki satu fungsi, yaitu sebagai subjek (S), sebagai predikat (P). sebagai objek (O), atau sebagai keterangan (K).
Contoh:Rumah bagus itu terkena gusuran dua minggu yang lalu
1. rumah bagus - frasa subjek
2. terkena gusuran - frasa predikat
3. dua minggu - frasa keterangan

D. Pembentukan Frasa Baru Kata baru dalam bahasa Indonesia bisa berasal dari kata asing maupun kata daerah. Perbendaharaan bahasa Indonesia diperkaya oleh kata dan istilah serapan yang berasal dari bahasa asing. Kata atau istilah baru tersebut dapat masuk dengan cara sebagai berikut:
1.  Adopsi, terjadi jika pemakai bahasa mengambil makna kata asing secara keseluruhan.Contoh: plaza, mall, hotdog
2. Adaptasi, terjadi jika pemakai bahasa hanya mengambil makna katanya, sedangkan ejaan dan cara penulisannya disesuaikan dengan bahasa Indonesia.Contoh: provokator, reformasi
3. Terjemahan, terjadi jika pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dari bahasa asing dan kemudian dicari padanannya dalam bahasa Indonesia.Contoh: uji coba, tumpang tindih, proyek rintisan

E. Ciri-Ciri Karangan
Semua jenis karangan memiliki ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan lainnya.
1. Karangan narasi
a. Cerita berdasarkan imajinasi.
b. Bahasa yang digunakan tidakbaku.
c. Dihiasi dengan majas.
d. Berbahasa konotasi.
e. Bersifat polyinterpretable.
2. Karangan deskripsi
a. Teliti dan cermat rinciannya.
b. Tidak emosional cara penyajiannya.
c. Menggunakan pola urutan tertentu.
d. Kalimat yang digunakan tidak hanya merangsang satu indra.
3. Karangan eksposisi
a. Berupa paparan terhadap sesuatu objek.
b. Bersifat objektif.
c. Pola penutup berupa penegasan.
4. Karangan argumentasi
a. Memuat data-data yang bersifat objektif.
b. Kejadian-kejadian berupa fakta/bersifat fakta.
c. Bersifat objektif.
d. Berupa pendapat yang disertai alasan yang logis.

F.  Penulisan Kerangka Karangan Penulisan kerangka karangan dapat disusun berdasarkan tipe alamiah dan logis.
1. Tipe alamiah disusun berdasarkan urutan peristiwa
a. Urutan ruang/tempat dari muka ke belakang, dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah, dari urutan utara ke selatan, dan seterusnya.Contoh: Menjelaskan tentang sebuah candi dapat digambarkan dari keadaan dasar candi, tengah, menuju ke atas.
b. Urutan waktu Contoh: Menerangkan tentang sejarah Candi Borobudur pada zaman dahulu, fungsi untuk zaman sekarang, dan seterusnya.
2. Tipe logis disusun berdasarkan pikiran manusia dalam menghadapi permasalahan yang akan ditulisTipe logis dapat dibedakan menjadi:
(a) sebab-akibat, (b) akibat-sebab, (c) umum-khusus, (d)khusus-umum, dan (e) klimaks ke antiklimaks.

Menentukan Gagasan Pokok

Menemukan ide pokok paragraf merupakan sutau kewajiban bagi pembaca ketika mencoba menambah wawasan pengetahuannya melalui bacaan. Keterampilan menemukan ide pokok bisa dilatih dan dikembangkan secara teratur dan berkesinambungan sehingga menangkap inti bacaan atau informasi yang diterimanya menjadi tepat, akurat, dan cermat.

Inti atau ide pokok paragraf merupakan gagasan yang secara struktural maknawi membawahkan gagasan yang lain. Oleh sebab itu, inti atau ide pokok merupakan suatu konsep yang secara ordinatif mencakup konsep gagasan lain (menyubordinasi gagasan lain). Gagasan-gagasan lain yang terwujud dalam kalimat-kalimat penjelas atau pendukung gagasan pokok itu berantai-berkesinambungan guna membentuk kesatuan paragraf.

Menemukan inti atau ide pokok bisa disiasati dengan mengenal tipe paragraf, berdasarkan pola penalaran dan pola pengembangannya. Bila dilihat dari segi pola penalarannya, paragraf bisa berbentuk tipe deduktif dan induktif. Lain halnya bila kita lihat dari pola pengembangannya, tipe paragraf dapat berupa paragraf definisi, paragraf contoh, paragraf sebab-akibat(kausalitas), paragraf perbandingan (persamaan-perbedaan), paragraf pertentangan, paragraf kronologi, dan sebagainya.

Pola penalaran deduktif merupakan cara berpikir yang dimulai dengan rumusan pernyataan umum. Biasanya ditempatkan di awal paragraf, sedangkan kalimat-kalimat berikutnya merupakan kalimat-kalimat penjelas. Pola penalaran induktif merupakan pola berpikir dengan menggunakan peristiwa atau hal-hal khusus untuk menarik kesimpulan umum. Hal-hal atau peristiwa khusus yang dimaksud adalah peristiwa-peristiwa yang sejenis, seklasifikasi, paralel, dan digunakan sebagai data yang memperkuat gagasan untuk menarik kesimpulan. Secara logis, berdasarkan beberapa, banyak, atau semua data, pembaca digiring ke suatu kesimpulan umum atas peristiwa atau hal-hal tersebut. Pola penyimpulan bisa secara induktif, generalisasi, bahkan analogi.

Bila kita memenukan gagasan pokok berdasarkan pola penalarannya, ide pokok terdapat di kalimat awal atau di akhir paragraf. Perlu diketahui bahwa kalimat awal atau akhir paragraf bisa saja merupakan kalimat majemuk bertingkat, bahkan mungkin kompleks. Namun, inti gagasan terdapat pada induk kalimatnya, yakni unsur S-P (O)/(Pel.), sedangkan berdasarkan pola pengembangannya, ide pokok paragraf biasanya berada di awal paragraf.

Yang sering membuat pembaca bingung menentukan ide pokok adalah bila paragraf yang dibacanya bertipe naratif atau deskriptif. Ide pokok paragraf biasanya terjabarkan secara merata berkesinambungan dalam semua kalimat paragraf tersebut. Oleh sebab itu, pembaca harus pandai menemukan kata-kata kunci (key words) paragraf itu. Berdasarkan kata-kata kunci itulah kita dapat menentukan kalimat ide pokok.

Berbagai bentuk evaluasi, mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah hingga perguruan tinggi, tipe soal menentukan ide pokok atau inti gagasan pasti kita temukan. Hal itu bisa kita temukan pula dalam ulangan harian, ulangan blok, ulangan umum, ulangan semester, ulangan kenaikan, bahkan ujian nasional serta tes ke perguruan tinggi. Oleh karena iu, kepandaian menemukan ide pokok bisa ditingkatkan dan dilatih dengan cara membiasakan dan meningkatkan terus keamampuan membaca. Berlatih dan terus berlatih demi kemajuan kita semua.

Sumber bacaan untuk berlatih kita dapat menemukannya dalam berbagai bentuk dan corak, asalkan bersifat edukatif, intelektual, dan rasional. Kemajuan teknologi informasi dapat kita manfaatkan untuk hal ini sejalan dengan pengembangan wawasan kita sendiri. Membaca merupakan hal yang signifikan dalam kehidupan kita manakala kita menjadi individu masyarakat yang semakin meningkat taraf kualitas pribadi dan peradabannya. Selamat berlatih.

Majas

Majas adalah gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran dari pengarang.

Macam-Macam Majas dengan contohnya:

1) Majas Metafora adalah Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam

2) Majas Alegori adalah Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi

3) Majas Personifikasi adalah Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh : Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk

4) Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk
5) Majas Antilesis adalah Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air susu dibalas air tuba
6) Majas Hiperbola adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan

7) Majas Ironi adalah Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca

8 ) Majas Litotes adalah Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )

9) Majas Sinisme adalah Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : Perilakumu membuatku kesal

10) Majas Oksimoron adalah Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis

11) Majas Metonimia adalah Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang

12) Majas Alusio adalah Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945

13) Majas Eufemisme adalah Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus / sopan. Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan

14) Majas Elipsis adalah Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )

15) Majas Inversi adalah Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia

16) Majas Pleonasme adalah Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan

17) Majas Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa

18) Majas Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek

19) Majas Retoris adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?

20) Majas Aliterasi adalah Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?

21) Majas Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah

22) Majas Repetisi adalah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku

23) Majas Paralelisme adalah Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu

24) Majas Kiasmus adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya

25) Majas Simbolik adalah Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat

26) Majas Antonomasia adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si jangkung, Si kribo

27) Majas Tautologi adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was – was dengannya

Jenis karangan


  1. Narasi
adalah wacana atau karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri  peristiwa yang diceritakan itu.
Kunci:
    1. Ada urutan peristiwa atau kejadian atau jalur cerita (plot)
    2. Ada tokoh
    3. Ada latar setting (tempat, waktu dan suasana)
Jenis narasi
1.      Narasi fiktifi yakni narasi yang bersifat imaginative, narasi semacam ini
      disebut narasi sugestif.
Kunci

      • bahasa cenderung sigulatif dan komolatif
      • menggugah imajinasi
      • menyampaikan amanat secara tersirat
2.      Narasi nonfiktif yakni narasi yang mengisahkan peristiwa yang benar-benar
      terjadi. Narasi semacam ini disebut dengan narasi ekspositioris
Kunci

·         Bahasa cenderung informative dan denotative
·         Menggunakan penalaran
·         Menyampaikan informasi untuk memperluas wawasan

b.   Karangan deskripsi
Karangan ynag bertujuan untuk memberi tahu gambaran sesuatu kepada pembaca. Sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang dideskripsikan.
Kunci
·         Menggambarkan keadaan atau sesuatu
·         Objek yang dideskripsikan dapat berupa keindahan alami,
keindahan jasmani. Watak atau objek tertentu yang dapat diserap  panca indra.

c.   Karangan eksposisi
Karangan yang bertujuan untuk memaparkan atau menjelaskan suatu hal atau objek.
Kunci
·         Umumnya berupa ciri-ciri atau identifikasi suatu objek.
·         Menggunakan contoh grafik, dan sejenisnya dengan tujuan
menjelaskan kepada pembaca.




d.   Karangan argumentasi
Karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca.
Kunci
·         Memberikan alas an yang kuat atau meyakinkan
·         Menggunakan contoh grafik, dan sejenisnya dengan tujuan
menjelaskan kepada pembaca.

Langkah-Langkah Mengarang
Untuk semua jenis karangan pada prinsipnya sama yaitu
  1. Menetapkan tema
  2. Merumuskan tujuan
  3. Mengumpulkan bahan
  4. Menyiapkan atau membuat kerangka tulis
  5. Mengembangkan kerangka tulisan menjadi karangan   

Kamis, 02 Februari 2012

Invitation

Merupakan undangan yang di berikan oleh seseorang kepada orang lain untuk menghadiri sebuah acara penting, missal celebration birthday, wedding birthday, graduation anniversary, etc

Ex:
- would you like to come to my birthday party
- would you mind coming to my wedding party
- I’d like to invited you attend at the anniversary


Diajarkan oleh : Bapak Rosyad

Advertisement

Advertisement / iklan  adalah pemberitahuan yang bertujuan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai untuk membeli atau menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Iklan ini biasanya dipasang dimedia masa seperti media cetak atau elektronik (Koran, majalah, tabloid) atau tempat umum seperti baliho, billboard dan pamphlet

Ex :
Vacancy
Native speaker English teacher, required exp/ c preferred. Min. P.Hd send application to PH lows 0857302-92, 08:00Am- 08:00 Pm monday to Saturday.

Keterangan:
Exp / Experience : Pengalaman
c                         : Rangking
Min P.Hd            : minimal sarjana pendidikan (.S.Pd)


Diajarkan oleh : Bapak Rosyad
Pengetik          : Mohammad Afifudin

Rabu, 01 Februari 2012

Simple Present Tense

A. Kalimat yang menggunakan kata kerja (verb)

(+)           Rumus : S+V1 (s/es)


                Ex      : Budi writes english language
                Mean : Budi menulis bahasa inggris

(-)            Rumus : S+do/ does+not+V2


                Ex      : Budi does not write english language
                Mean : Budi tidak menulis bahasa inggris

(?)            Rumus : Do/ Does+S+V1+ .....?


                Ex      : Does Budi writes english language?
                Mean : Apa Budi menulis bahasa inggris?

B. Kalimat yang tidak menggunakan kata kerja



(+)           Rumus : S+To be+ Noun/ Adjective/ Adverb


                Ex      : I am busy
                Mean : Saya sibuk

(-)            Rumus : S+To be+ Not+ Noun/ Adjective/ Adverb


                Ex      : I am not busy
                Mean : Saya tidak sibuk

(?)            Rumus : To be+  S+ Noun/ Adjective/ Adverb ?


                Ex      : Are you busy?
                Mean : Apa kamu sibuk?

Pembuat : Mohammad Afifudin

The Use Of Either and Neither

Part 1

Kalimat positif (+)

Rumus    :  Either ........ or ........
                 Baik       Maupun

Ex          : Either Joko or karim are my friends.
Mean     : Baik Joko maupun Karim adalah teman-temanku.

Kalimat Negatif (-)

Rumus    : Neither ....... Nor ...........
                Baik          Maupun 

Ex          : Neither bakso nor soto are my favorite food
Mean     : Baik bakso maupun soto bukanlah makanan favoritku


Part 2

Kalimat positif (+)


Ex         :  Either Mr. Agus or Mr. John always do exercise together.
Mean    :  Baik Tuan Agus maupun Tuan John selalu berlatih bersama-sama.

Pengetik   : Mohammad Afifudin

Surat Kuasa

Contoh Surat kuasa yang di ajarkan oleh bapak Abdul Ghofur S.Pd




Keterangan:



Untuk Uang dibawah Rp. 1.000.000,00 Menggunakan materai 3000

 
Untuk Uang diatas Rp. 1.000.000,00 menggunakan materai 6000
Untuk File asli download di sini!!!

Pendapat Anda untuk Blog Kami

Comment